Tentang blog ini

Halo, 

Selamat datang di Healthy Kiddos. Ini adalah blog pribadi dari saya, Maria Kristi, tentang kesehatan anak. Oya, sebelumnya saya harus menyebutkan bahwa saya adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak. 


Hi, it's me in a doctor's coat


Apa alasan saya menulis di blog?

Alasan mengapa saya menulis di blog cukup sederhana: ini adalah sumbangsih saya untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa (Halah!). Berhubung saya bukan dokter spesialis yang rajin membuat penelitian (biar para dosen dan peneliti saja yang melakukannya), maka setidaknya saya bisa membantu "membahasakan" hasil-hasil penelitian dan perkembangan (terbaru) di Bidang Ilmu Kesehatan Anak menggunakan bahasa yang lebih mudah diterima khalayak luas. 

Mengapa di blog dan bukan yang lain? 

Saat ini blog merupakan media yang paling mudah saya gunakan, sebab modalnya hanya menulis. Kalau YouTube kan saya jadi harus belajar shooting dan edit video segala. Instagram harus pintar memfoto obyek dan menata feeds. Sebetulnya saya juga punya Facebook, namun pertemanannya saya batasi untuk mereka yang saya kenal di dunia nyata. Lagipula nggak seru ah kalau postingan tentang keseharian saya bercampur dengan postingan tentang edukasi Ilmu Kesehatan Anak. 

Apa yang perlu diperhatikan dari postingan dalam blog ini? 

Seperti yang telah saya tuliskan di atas, blog ini berisi informasi tentang Ilmu Kesehatan Anak dari saya. Saat menulisnya saya berusaha menulis menggunakan sumber yang baik dan terbaru. Namun sekali lagi, tujuan blog ini adalah untuk edukasi (tepatnya memudahkan saya mengedukasi pasien-pasien saya, sebab pasien yang pintar mempermudah kerja dokter), bukan sebagai pengganti pemeriksaan langsung oleh dokter. 

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika memiliki keluhan pada anak. Tiap anak dapat memiliki kondisi yang berbeda meskipun kelihatannya sama. 

Siapa saja yang menulis di blog ini?

Sejauh ini saya sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ada artikel yang ditulis oleh dokter tamu (tentu saja dengan atribusi yang jelas) sesuai dengan bidang keilmuannya, namun diusahakan tetap yang berhubungan dengan ruang lingkup Ilmu Kesehatan Anak.

Itu saja?

Oya, satu lagi. Bahasa yang saya gunakan dalam blog ini adalah bahasa sehari-hari, seperti jika kita berbincang di dunia nyata. Semoga berkenan dan bermanfaat. Selamat berselancar di Healthy Kiddos.

Indonesia, 24 Oktober 2019 

dr. Maria Kristi, SpA

Comments

  1. UnknownNovember 27, 2020 at 9:11 PM

    Trimakasih dokter sdh sharing info dan pengalaman nya,bahasanya sangat mudah dipahami..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Alasan Mengapa Bayi Tidak Boleh Dipakaikan Gurita

Image
Apakah bayi boleh diberi gurita? Pertanyaan itu cukup sering saya dapati dalam praktik sehari-hari. Untuk menjawabnya kita perhatikan ulasan berikut.  Gurita adalah semacam kain yang digunakan untuk membungkus perut (dan sebagian dada) bayi. Diberi nama gurita karena ada bagian lain yang seperti "kaki gurita". Bagian inilah yang nantinya diikat saat memakaikan gurita pada bayi. Saya belajar mengikat gurita dengan baik saat coass.  Gurita bayi (sumber: Tokopedia) Orangtua jaman dulu menggunakan gurita untuk membuat perut bayi ramping, tidak 'ngglembreh' dan mencegah masuk angin. Alasannya dengan pemakaian gurita, perut bayi jadi terlihat singset dan bayi terlihat lebih imun terhadap angin/dingin. Apakah benar demikian? Sayangnya tidak. Di tahun 2011 ketika saya sedang stase ruang bayi sehat, nyatanya penggunaan gurita yang saya pelajari saat coass dulu, sudah tidak disarankan.  Mengapa demikian? Apakah gurita memang tidak bermanfaat? Biasanya ora
Read more

Cek Apakah Pola Asuh Anda Sudah Benar

Image
  Menjadi orang tua berarti mempersiapkan anak-anak kita menjadi orang dewasa sepenuhnya. Menjadi dewasa artinya mampu melakukan hal-hal yang diperlukan meskipun kita tidak ingin melakukannya.  Jujur saja, kebanyakan hal yang perlu untuk dilakukan memang tidak menyenangkan: makan makanan sehat alih-alih makanan siap saji, memasak makanan sendiri alih-alih beli di luar, olahraga alih-alih duduk seharian menonton televisi (atau berselancar di dunia maya). Orang dewasa yang kompeten akan mampu memilah dan memilih mana yang baik bagi dirinya, meskipun tidak menyenangkan. Untuk mempersiapkan anak menjadi orang dewasa yang mumpuni, kita perlu menerapkan pola asuh yang terbaik. Namun adakah pola asuh yang terbaik itu? Apa saja gaya parenting yang ada? Bagaimana cara menerapkan pola asuh yang terbaik tersebut? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Parents tersebut. Secara garis besar ada empat macam gaya parenting/pola asuh yang digunakan orang tua (baik sadar maupun tidak). Seluruhnya m
Read more

Karotenemia: Kuning pada Anak yang Tidak Berbahaya

Image
"Dok, saya minta rujukan ke RS **** (disensor agar tidak membocorkan identitas pasien) untuk anak saya segera," kata seorang ibu yang anaknya ada di usia anak SD. "Mengapa Bu?" Saya heran sebab RS yang diminta ibu tersebut merupakan RS tingkat provinsi. Tidak bisa sembarangan merujuk ke sana.  "Anak saya kuning. Pokoknya saya minta dirujuk. Nanti saya mau berangkat." Ya, kira-kira itulah percakapan saya dengan salah seorang ibu pasien. Anaknya sendiri tampak sehat, sama sekali tidak kuning (matanya). Setelah diperiksa, memang ada warna kekuningan di telapak tangan dan kakinya. Lainnya normal. Mata normal, hati tidak membesar, dan tidak ada perubahan warna feses maupun urine.  "Apakah anak ibu banyak mengkonsumsi pepaya, wortel, atau buah dan sayuran lain yang berwarna kuning dan oranye?" Tanya saya. Sang ibu mengiyakan. Anaknya memang dijuskan satu kilogram pepaya setiap hari agar poop -nya lancar. "Baiklah jika demi
Read more