Tentang blog ini

Halo, 

Selamat datang di Healthy Kiddos. Ini adalah blog pribadi dari saya, Maria Kristi Widhi Handayani, tentang kesehatan anak. Oya, sebelumnya saya harus menyebutkan bahwa saya adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak. 


Hi, it's me in a doctor's coat circa 2019


Apa alasan saya menulis di blog?

Alasan mengapa saya menulis di blog cukup sederhana: sebagai sumbangsih saya untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Harapan saya, blog ini mampu "membumikan" hasil-hasil penelitian dan perkembangan (terbaru) di Bidang Ilmu Kesehatan Anak menggunakan bahasa yang lebih mudah diterima khalayak luas. 

Mengapa di blog? 

Blog merupakan media yang paling mudah digunakan, sebab modalnya hanya menulis, menulis, dan menulis. Tentunya setelah membaca, membaca, dan berpikir sebelumnya.

Meskipun demikian, saya juga memiliki kanal YouTube untuk video panjang dan akun Instagram untuk edukasi dalam bentuk gambar dan video pendek. Kanal YouTube dapat dilihat di sini dan akun Instagram di sini. 

Apa yang perlu diperhatikan dari postingan dalam blog ini? 

Seperti yang telah saya tuliskan di atas, blog ini berisi informasi tentang Ilmu Kesehatan Anak dari saya. Saat menulisnya saya berusaha menulis menggunakan sumber yang baik dan terbaru. Namun sekali lagi, tujuan blog ini adalah untuk edukasi (tepatnya memudahkan saya mengedukasi pasien-pasien saya, sebab pasien yang pintar mempermudah kerja dokter), bukan sebagai pengganti pemeriksaan langsung oleh dokter. 

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika memiliki keluhan pada anak. Tiap anak dapat memiliki kondisi yang berbeda meskipun kelihatannya sama. 

Siapa saja yang menulis di blog ini?

Sejauh ini saya sendiri. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ada artikel yang ditulis oleh dokter tamu (tentu saja dengan atribusi yang jelas) sesuai dengan bidang keilmuannya, namun diusahakan tetap yang berhubungan dengan ruang lingkup Ilmu Kesehatan Anak.

Bagaimana jika saya ingin berkonsultasi langsung?

Saat ini saya berpraktik di klinik ini dan juga melayani konsultasi telemedicine di sini.

Itu saja?

Oya, satu lagi. Bahasa yang saya gunakan dalam blog ini adalah bahasa sehari-hari, seperti jika kita berbincang di dunia nyata. Semoga berkenan dan bermanfaat. Selamat berselancar di Healthy Kiddos.



Tabik,


dr. Maria Kristi Widhi Handayani, SpA

Comments

  1. UnknownNovember 27, 2020 at 9:11 PM

    Trimakasih dokter sdh sharing info dan pengalaman nya,bahasanya sangat mudah dipahami..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Yang Harus dilakukan saat Anak Demam

Image
Ilustrasi anak demam (kredit foto: Maria Kristi) Demam merupakan keluhan yang paling sering membuat anak (kecil) dibawa oleh orangtuanya berkunjung ke dokter. Maklum, yang namanya anak kecil kan sakitnya kalau nggak demam ya batuk-pilek atau mencret. Hee ... Demam sendiri sebenarnya bukan penyakit. Ia adalah gejala penyakit. Sakitnya apa? Oh, banyak ... Mulai dari yang ringan sampai yang berat, semua dapat memiliki gejala demam.  Berhubung demam berkaitan dengan banyak penyakit (mulai dari yang ringan sampai yang berat), kita sebagai orangtua sebaiknya mengetahui langkah apa saja yang dapat dilakukan saat anak kita demam. Selain itu, kita juga perlu mengetahui kapan sebaiknya anak yang demam dibawa periksa ke dokter.  Mau tahu? Baca terus artikel ini ya. Suhu berapa yang disebut demam? Demam adalah peningkatan suhu tubuh. Suhu normal kita sekitar 36,5°C sampai dengan 37,5°C. Disebut demam jika suhu aksila (ketiak) di atas 38°C. Suhu di antara 37,5°C s...
Read more

Kapan Anak bisa Bersekolah?

Image
Ilustrasi anak sekolah (Sumber: Nicole Honeywell/Unsplash) Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran para orangtua (termasuk saya) adalah "kapan anak bisa bersekolah?" Pertanyaan ini biasanya muncul ketika anak-anak sebaya si kecil sudah mulai sekolah atau ketika anak kita mulai terlihat bosan di rumah.  Menentukan kapan anak bisa bersekolah bukan perkara kecil. Jangan sampai orangtua memasukkan anak terlalu cepat ke sekolah sebab dapat berdampak negatif pada anak. Sebaliknya, menunda masuk sekolah dapat memberikan efek yang baik pada anak, seperti yang didapatkan oleh salah satu penelitian di Stanford.  Saat ini sekolah dasar negeri sudah menetapkan aturan usia minimal 7 tahun untuk mendaftar. Namun, bagaimana dengan usia masuk TK? Bagaimana pula jika dipercepat saja masuk SD-nya? Sebenarnya usia bukan syarat terpenting saat menentukan apakah anak bisa masuk sekolah atau tidak. Hal yang lebih penting adalah kesiapan diri anak untuk bersekolah....
Read more

Karotenemia: Kuning pada Anak yang Tidak Berbahaya

Image
"Dok, saya minta rujukan ke RS **** (disensor agar tidak membocorkan identitas pasien) untuk anak saya segera," kata seorang ibu yang anaknya ada di usia anak SD. "Mengapa Bu?" Saya heran sebab RS yang diminta ibu tersebut merupakan RS tingkat provinsi. Tidak bisa sembarangan merujuk ke sana.  "Anak saya kuning. Pokoknya saya minta dirujuk. Nanti saya mau berangkat." Ya, kira-kira itulah percakapan saya dengan salah seorang ibu pasien. Anaknya sendiri tampak sehat, sama sekali tidak kuning (matanya). Setelah diperiksa, memang ada warna kekuningan di telapak tangan dan kakinya. Lainnya normal. Mata normal, hati tidak membesar, dan tidak ada perubahan warna feses maupun urine.  "Apakah anak ibu banyak mengkonsumsi pepaya, wortel, atau buah dan sayuran lain yang berwarna kuning dan oranye?" Tanya saya. Sang ibu mengiyakan. Anaknya memang dijuskan satu kilogram pepaya setiap hari agar poop -nya lancar. "Baiklah jika demi...
Read more