Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Susu UHT atau Pasteurisasi?

Susu
(kredit: Unsplash/Eiliv-Sonas Aceron)

Sebenarnya saya tidak menyangka bahwa masih akan ada orang yang menanyakan alasan bayi tidak boleh minum susu UHT atau pasteurisasi, tapi ternyata ada juga yang menanyakan hal tersebut. Karena itu saya menulis artikel ini. 

Mengapa bayi tidak boleh minum susu UHT atau susu pasteurisasi? Tentu saja karena berbahaya untuk bayi. Jika aman, para ibu tidak perlu bersusah-payah membeli susu formula yang harganya lebih mahal itu. Oya, susu formula adalah susu untuk bayi di bawah 1 tahun, disebut formula karena susu tersebut diformulasikan menyerupai ASI. Karena ada usaha ekstra untuk membuat kandungan susu sapi menjadi mirip ASI itulah maka harga susu formula (baca: susu untuk bayi) lebih mahal. Oleh sebab itu, kalau ada yang menyatakan susu formula lebih baik dari ASI, pernyataan tersebut perlu dikaji ulang. 

Kembali ke pertanyaan sebelumnya: mengapa bayi tidak boleh minum susu UHT atau pasteurisasi? Pertama-tama kita lihat apa definisi dari susu UHT dan pasteurisasi. 

Susu UHT adalah susu yang telah mengalami ultra high temperature, artinya susu tersebut telah dipanaskan pada suhu tinggi (280°F atau 137,7°C) dalam waktu singkat, hanya beberapa detik. Pemanasan itu bertujuan untuk mematikan bakteri penyebab penyakit yang mungkin terdapat pada susu. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa jenis protein yang ikut rusak saat sudah dipanaskan. Di negara kita, biasanya yang diolah menjadi susu UHT adalah susu sapi. Oleh sebab itu kandungan susu UHT tidak berbeda jauh dengan susu sapi. 

Bagaimana dengan susu pasteurisasi? Susu pasteurisasi adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi. Dinamakan sesuai dengan penemunya, Louis Pasteur, pasteurisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan dan mengurangi kecepatan tumbuhnya mikroba pada makanan. Susu yang dipasteurisasi mengalami pemanasan pada suhu 63°C selama 30 menit di wadah yang terbuka. Dibandingkan UHT, suhu yang digunakan jauh lebih rendah namun dengan waktu yang lebih panjang. Sama seperti UHT, nilai gizi dalam susu pasteurisasi serupa dengan susu yang diolah.

Jika demikian, perbedaan dalam susu sapi dan ASI lah yang menyebabkan bayi tidak boleh mengkonsumsi susu UHT maupun pasteurisasi. Apa saja perbedaan antara ASI dan susu sapi? Kita lihat di bawah ya.

Pertama, terdapat perbedaan komposisi whey dan kasein pada ASI dan susu sapi. Whey dan kasein adalah protein susu. Whey memiliki tekstur yang lebih cair dan mudah dicerna, sedangkan kasein memiliki tekstur bergumpal. ASI mengandung whey dan kasein dengan perbandingan 65:35, bandingkan dengan susu sapi yang perbandingan whey dan kaseinnya 20:80. ASI, dengan lebih banyak protein whey jauh lebih mudah dicerna bayi dibandingkan susu sapi. Selain itu, kandungan kasein yang tinggi pada susu sapi akan menimbulkan masalah jika dikonsumsi oleh bayi. Selain lebih sulit dicerna, ginjal bayi pun harus bekerja lebih keras untuk membuang kasein. 

Kedua, ASI lebih mudah dicerna. Bukan hanya karena ASI kaya kandungan whey (protein susu yang mudah dicerna), namun juga karena  ASI mengandung enzim-enzim pencernaan sehingga lebih mudah dicerna.

Ketiga, susu sapi tinggi kalsium namun sulit untuk diserap tubuh bayi, berbeda dengan kandungan kalsium dalam ASI yang mudah diserap meskipun jumlahnya lebih sedikit. Tingginya kadar kalsium dalam susu sapi ini juga dapat membebani ginjal bayi yang belum matang fungsinya. 

Ketiga hal tersebut sudah cukup untuk menjelaskan mengapa bayi tidak boleh diberi minum susu UHT maupun pasteurisasi. Bagaimana dengan susu formula? Seperti yang telah saya tuliskan di atas, susu formula adalah susu sapi yang telah diproses sedemikian rupa sehingga kandungannya menyerupai ASI. Hal ini membuat susu formula dapat dikonsumsi oleh bayi. 

Oya, sebagai tambahan tentang hebatnya ASI, komposisi ASI berubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Pada bayi baru lahir, ASI berupa kolustrum yang banyak mengandung antibodi untuk melindungi bayi. ASI dari ibu yang bayinya terlahir prematur juga memiliki kalori yang lebih tinggi sampai bayi berumur dua minggu. 

Jadi, sudah jelas kan mengapa bayi tidak boleh minum susu UHT atau pasteurisasi? 

Comments

  1. Makasih banyak infonya mba.. nambah wawasan soal susu uht dan pasteurisasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Alasan Mengapa Bayi Tidak Boleh Dipakaikan Gurita

Cek Apakah Pola Asuh Anda Sudah Benar

Karotenemia: Kuning pada Anak yang Tidak Berbahaya