Alasan Mengapa Bayi Tidak Boleh Dipakaikan Gurita

Apakah bayi boleh diberi gurita? Pertanyaan itu cukup sering saya dapati dalam praktik sehari-hari. Untuk menjawabnya kita perhatikan ulasan berikut. 

Gurita adalah semacam kain yang digunakan untuk membungkus perut (dan sebagian dada) bayi. Diberi nama gurita karena ada bagian lain yang seperti "kaki gurita". Bagian inilah yang nantinya diikat saat memakaikan gurita pada bayi. Saya belajar mengikat gurita dengan baik saat coass. 

Gurita bayi (sumber: Tokopedia)

Orangtua jaman dulu menggunakan gurita untuk membuat perut bayi ramping, tidak 'ngglembreh' dan mencegah masuk angin. Alasannya dengan pemakaian gurita, perut bayi jadi terlihat singset dan bayi terlihat lebih imun terhadap angin/dingin. Apakah benar demikian?

Sayangnya tidak.

Di tahun 2011 ketika saya sedang stase ruang bayi sehat, nyatanya penggunaan gurita yang saya pelajari saat coass dulu, sudah tidak disarankan.  Mengapa demikian? Apakah gurita memang tidak bermanfaat?

Biasanya orangtua memakaikan gurita di bagian perut bayi, dililit lalu bagian "kaki gurita"-nya ditalikan di bagian depan. Hal ini membuat perut bayi terlihat lebih kecil dan memberi ilusi bahwa bayi lebih "hangat" dibandingkan jika tidak dipakaikan gurita.

Pemakaian gurita bayi (sumber: haibunda.com)

Tahu nggak? Pemakaian kain atau pakaian yang lebih longgar pada bayi justru membuat bayi lebih hangat, sebab ada udara di antara bayi dan kain yang menjaga kulit tetap hangat. 

Cara pemakaian gurita seperti ini, otomatis menghambat gerakan naik-turun perut bayi ketika bernapas. Ya, bayi kan bernapas menggunakan otot perutnya. Jika diikat (meskipun tidak kencang) akan membatasi gerakan penting ini. 

Selain itu, lambung bayi tidak dapat mengembang sempurna (sebanyak kapasitas sebenarnya yang kurang lebih 30 ml per kilogram berat badan itu) akibat tekanan yang diberikan gurita. Akibatnya bayi tidak bisa minum sebanyak yang seharusnya. Pada bayi-bayi kecil, hal ini berisiko meningkatkan kejadian kuning pada bayi. 

Kasus yang dapat terjadi, meskipun jarang ditemukan, adalah memperberat hernia pada bayi. Gurita meningkatkan tekanan di dalam rongga perut. Hal ini menyebabkan bayi yang memang sudah mengalami hernia (baik hernia inguinalis maupun umbilikalis) makin besar tonjolan hernianya. Mengapa demikian? Tekanan di dalam perut yang meningkat itulah yang menggeser usus ke kantong hernia. 

Itu tadi beberapa alasan mengapa gurita sebaiknya tidak dipakaikan pada bayi. Bagaimana dengan fungsi mengecilkan perut? Ah, itu pun hanya mitos. Perut bayi memang terlihat "besar" karena otot perutnya belum kuat. Nanti seiring dengan bertambahnya usia, otot perut bayi akan makin kuat dan perutnya tidak besar lagi. Pemakaian gurita justru menghambat terbentuknya kekuatan otot perut bayi.

Ok, sepertinya cukup sekian artikel ini. Jika ada yang masih membelikan gurita untuk anak/cucunya, hm ... Disimpan saja ya, gurita bayinya. 

Comments

Popular posts from this blog

Cek Apakah Pola Asuh Anda Sudah Benar

Karotenemia: Kuning pada Anak yang Tidak Berbahaya